Review Buku: The Pep Talk – A Football Story About the Business of Winning

Tepat setahun yang lalu, sewaktu liburan ke Jepun, seperti biasa kami sekeluarga kalau jalan-jalan selalu menyempatkan mampir ke perpustakaan di kota tersebut. Di perpustakaan tersebut ga sengaja nemu buku tentang kepemimpinan dan team, judulnya The Pep Talk – A Football Story About the Business of Winning. Awal tertarik karena kok seru, tentang team dan leadership, tapi ada bumbu-bumbu football nya.

Kalau mau baca preview nya ada di sini ya!

Tak kuduga, buku sederhana itu banyak memberiku inspirasi, dan cukup dibaca sebentar barang 1-2 jam. Saking terinsipirasinya, aku catat beberapa baris poin-poin penting ke dalam notes di HP. Ini dia notes ku saat itu:

Pep Talk Book Notes

Tentang Tim Bola SMA Yang Selalu Kalahan

Buku ini menceritakan tentang cerita fiktif, suatu klub football yang kalahan, dan baru saja dibantai oleh musuhnya. Kemudian minggu berikutnya, klub tersebut akan bertanding dengan klub yang calon juara, yang hampir selalu menang, dan sangat-sangat diunggulkan.

Sewaktu akan bertanding dengan klub calon juara tersebut, tiba-tiba ada orang asing yang izin mau kasih Pep Talk ke team. Nhah, buku ini menceritakan tentang isi Pep Talk tersebut.

Dan seperti yang sudah diduga, setelah dapat ceramah pep talk, tim jadi bersemangat dan akhirnya memenangi pertandingan yang sebenernya mustahil untuk mereka menangkan.

Apa saja isi dari Pep Talk itu?

Masa Lalu Irrelevant

Ya, masa lalu itu tidak relevan dengan hasil yang akan datang. Jadi kalau tim barusan kalah, bukan berarti setelah itu akan kalah. Begitu sebaliknya, kalau tim menang terus, bukan berarti berikutnya akan menang juga. Kita perlu meyakinkan diri dan tim, bahwa kalau hasil yang kemarin tidak menggembirakan, hasil berikutnya itu sama sekali tidak berhubungan dengan hasil kemarin.

Baca juga  Perjalanan Kledo Menuju 1.500 Perusahaan

Ini ringkasan dari buku tersebut, tapi sudah kuartikan sedemikian rupa sesuai yang kuserap, sehingga sangat mungkin isinya sudah melenceng dari isi buku nya. Namanya juga sudah setahun yang lalu 😀

Jalani Hari Ini

Setiap saat, setiap hari, kita menjalani saat ini. Kita perlu fokus pada yang sedang dijalani, alih-alih mengingat-ingat masa lalu, atau mengkhawatirkan masa depan. Jika suatu tim sepakbola setelah kalah, maka perlu fokus pada pertandingan yang akan di jalani. Begitu juga kalau tim sepakbola minggu depan akan ada pertandingan yang sulit, ga perlu dipikirkan dulu, tapi fokus aja pada pertandingan yang sedang dijalani ini. Siapkan pada apa yang paling dekat untuk dijalani.

Believe In You, In Team

Kita dan team, sering akhirnya gagal karena kita sendiri tidak percaya pada diri sendiri. Kita harus benar-benar yakin dan percaya bahwa kita ini mampu. Dan kita juga harus yakin dan percaya bahwa tim kita juga mampu. Kepercayaan ini perlu diungkapkan secara verbal dan jelas pada tim kita. Dalam buku itu diceritakan bahwa anak-anak pemain bola itu disuruh mengucapkan bahwa dia percaya pada teman disampingnya. Dengan saling percaya begitu, masing-masing individu juga semakin percaya diri, dan sudah tahu sendiri kan kalau percaya diri maka hasilnya juga akan jauh lebih baik.

Picture Your Success

Kita perlu menggambarkan secara 4 dimensi, kalau bisa 5 dimensi kesuksesan versi tim kita. Gambarkan nanti kalau sukses itu seperti apa, bagaimana rasanya, bagaimana atmosfir-nya. Pejamkan mata dan resapi dan rasakan rasanya sukses itu. Dengan menggambarkan secara jelas bagaimana sukses kita, maka sukses itu akan semakin mudah diraih. Semangat dari dalam diri akan semakin tinggi.

Baca juga  98% Idemu Itu Sampah, Makanya Validasi Dulu!

One Thing At A Time, One by One

Jalani dan fokus pada satu hal dalam satu waktu. Jangan mengkhawatirkan hal-hal yang lain dulu. Saat membangun suatu produk, maka fokus dulu pada produk yang bagus, ciptakan MVP yang wow. Kemudian setelah itu, fokus pada memasarkan produk tersebut. Setelah itu fokus kembali pada feedback dari customer. Jangan semua dicampur aduk dalam satu waktu.


Team Work, Collaborate

Ya semua ga akan pernah tercapai tanpa ada team work, tanpa ada kolaborasi. Bagaimana Ronaldo bisa jadi bintang kalau dia juga tidak mau oper ke teman?

Focus, Super Focus!

Kita perlu fokus se fokus-fokus nya. Super-super fokus pada hal yang sedang kita jalani. Ga akan bisa menghasilkan sesuatu yang great kalau selalu terdistraksi.

Kehidupan Setelah Tulus Sekolah

Sebagai ending, diceritakan pula tentang bagaimana kehidupan anak-anak tim bola itu setelah lulus sekolah. Mereka pada sukses dikehidupan setelah lulus, ada yang menjadi pengusaha, ada yang menjadi guru, dan lain-lain. Mereka sukses salah satunya karena menerapkan prinsip-prinsip pep talk diatas pada kehidupan sehari-hari mereka.

Suatu ketika, secara tak sengaja beberapa anggota tim bertemu, dan mereka merencanakan untuk mengunjungi orang yang memberikan pep talk. Mereka melacak sedemikian rupa, sehingga akhirnya ditemukan alamat yang tepat.

Akhirnya mereka berhasil menemukan rumah pemberi pep talk, meskipun sayang sekali sudah meninggal. Jadi hanya berbincang-bincang nostalgia dengan istrinya.

Mengharukan deh…

Kesimpulan

Itu sekelumit yang masih aku ingat hingga kini, sebagai catatan pribadi untuk bagaimana bisa Winning as a team. Jika sempat, silahkan membaca bukunya deh. Cukup memberi inspirasi bagi yang pusing mikirin tim nya 😀

Selamat membaca!

Baca juga  Baca-Baca Statistik Kledo 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *