Riset Mendalam Perbandingan Payment Gateway Indonesia

Perbandingan Payment Gateway

Saat ini Kledo masih belum menggunakan payment gateway, pembayarannya pun masih menggunakan rekening pribadi. Tentunya ada beberapa kerugian, misalnya:

  • Customer lebih repot untuk membayar.
    Flow pembayarannya kira-kira: Order di apps –> login ibanking untuk transfer –> konfirmasi pembayaran –> nunggu di approve CS Kledo. Myumet kan?
  • Mengurangi kepercayaan calon customer.
    Karena tampak kurang profesional. Mosok ya make rekening pribadi!
  • Proses approval lama.
    Karena belum ada CS 24 jam, pas hari libur atau tengah malam, kalau ada customer membayar jadi harus nunggu hari besoknya. Bagaimana kalau akun mereka expired, dan butuh segera dipakai?

Jadinya kepikiran untuk mulai menggunakan payment gateway, jadi customer lebih mudah membayar, dan buat Kledo juga lebih ga repot.

Bagaimana memilih payment gateway yang pas?

Dari pengalaman selama ini, yang paling jadi bahan pertimbangan menggunakan payment gateway adalah 2 hal besar:

  1. Biaya
  2. Integrasi
  3. Bonus: Kelengkapan Channel

Biaya

Kalau tanpa payment gateway, bisa dibilang tanpa ada biaya tambahan. Customer bayar 100rb, ya masuk 100rb, dan itu realtime lagi. Make payment gateway, kepotong sekitar 5ribuan per transaksi, dan uang tidak langsung masuk ke rekening kita. Nhah, kalau margin laba nya besar, oke lah fee transaksi tidak ada masalah, kalau margin tipis?

Fee transaksi ini juga susah kalau dibebankan ke customer, lha mereka malah entar mending repot dikit daripada suruh nambah biaya transaksi.

Jadinya saat memilih payment gateway, perlu dicari yang fee nya paling cocok buat kita. Sejauh ini ga ada sih payment gateway yang paling murah, karena biasanya murah di channel ini, tapi mahal di channel yang itu. So so so, perlu disesuaikan dengan target pasar kita, kira-kira target pasar kita akan banyak bayar lewat channel mana, nhah pilih yang paling murah dari channel tersebut.

Baca juga  Buku Ini Wajib Dibaca Founder Startup

Integrasi

Problem besar berikutnya adalah masalah integrasi. Seberapa susah menintegrasikan website atau apps kita dengan payment gateway tersebut? Kalau integrasi repot, yang bayar per hari cuman satu sampai dua customer, kan ya nggak worthed.

Untuk integrasi, aku lebih menyukai yang ada opsi semacam popup atau modal javascript gitu lah. Karena integrasinya akan gampang, ga perlu buat layout, dan customer tidak merasa di redirect ke website lain. Mirip-mirip mode pembayarannya stripe gitu lah kalau bisa.

Tapi kalau bisnismu sudah to the moon, ya bisa memilih integrasi dengan menggunakan REST API nya si payment gateway. Akan lebih smooth integrasinya, dan lebih keren lah. Tapi ya repotnya minta ampyunn.

Jadi pilih payment gateway yang paling cocok integrasinya dengan bisnis kita. Kalau butuh yang menggunakan popup atau modal, ya cari payment gateway yang mendukung itu, tapi kalau enggak ya bisa diabaikan.

Kelengkapan Channel

Nhah ini agak tricky, kita make payment gateway kan mestinya pengen menyediakan sebanyak mungkin channel pembayaran. Problemnya, tidak ada payment gateway yang menyediakan semua channel pembayaran. Ada yang mendukung gopay, tapi ga ada ovo. Ada lengkap lain-lainnya, tapi ga ada BRI Epay. Ruwet lah!

Tambah lagi sisi politis persaingan bisnis nambahin runyam. Misalnya Midtrans diakuisisi gojek, otomatis ewallet yang didukung ya cuman Gopay. Disitu ga ada OVO, Dana, maupun LinkAja. Di payment gateway yang lain, ada Ovo Dana dan LinkAja nya, tapi ga ada gopay nya.

Bagaimana Riset nya?

Nhah, karena berbagai ruwetnya pertimbangan-pertimbangan di atas, aku membuat riset kecil-kecilan, tapi mendalam, untuk memilih payment gateway ini.

Aku merangkum data dari 4 besar payment gateway (versiku) ke dalam google sheet, dibuat matrix nya dan diklasifikasi. Tujuannya supaya bisa lebih mudah membandingkan berbagai faktor diatas ke dalam satu data tabel.

Baca juga  Perjalanan Kledo Menuju 1.500 Perusahaan

Riset aku lakukan berhari-hari, beneran!!! Tapi ya ga trus mentelengin itu thok, sambi-sambi jugak. Coba tanya-tanya customer supportnya. Baca-baca semua dokumentasi integrasinya. Catat semua harganya, catat semua channel nya, masukkan ke tabel. Begitu seterusnya.

Hasil Riset Perbandingan Payment Gateway Indonesia

Yang jelas, tidak ada yang paling bagus, tidak ada yang paling murah, tidak ada yang paling lengkap. Semua saling campur aduk. Ada yang layanan bagus, integrasinya susah. Ada yang murah disini dan disitu tapi ga ada channel ini dan itunya. Ada yang semua ga enak, tapi ada satu channel yang sangat dibutuhkan. Begitulah, hidup adalah pilihan kalo kata ikan koi ku.

Eng-ing-engggg, ini dia hasilnya, semoga bermanfaat buat startup kalian ya gaeessss:

[ link ke google sheet ]

[ link ke google sheet ]

FAQ?

  • Kok cuman 4 payment gatewaynya?
    Iya iya, besok ditambah (kalau sempet) 😀
  • Emang ini payment gateway paling kondyang di Indonesia?
    Versiku kang mas, piss, besok tambah lagi yang lain.
  • Kok datanya ga valid?
    Mungkin datanya sudah diubah sama empunya payment gateway, atau khilafku sebagai cucu Adam yang penuh dosa. Mohon koreksinya ya kalau ada yang salah!

One thought on “Riset Mendalam Perbandingan Payment Gateway Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *