Ditengah jalan sewaktu awal mulai membangun Kledo, sempat merenung dipinggir kolam koi, dan merasa ada sesuatu yang “off” dari proses di kledo ini. Entah apa itu, tapi terasa ada yang salah.
Target awal launching Kledo adalah 3 bulan, dimulai dari 1 Januari. Harusnya launching 1 April, tapi mulai ada keraguan, apa bisa mengejar deadline yang dibikin sendiri ini?
Buku Ini Wajib Dibaca Founder Startup, tenin!https://t.co/uhprBN9dNj
— oggix (@oggix) May 10, 2022
Berhenti Nyangkul Sejenak
Ditengah kegalauan, diputuskan untuk berhenti sejenak, dan bongkar koleksi buku lama, yaaaaa buku The Lean Startup. Sejenak membaca dan merenungkan buku ini, buku yang sudah semacam kitab suci buat para founder, berharap mendapatkan petunjuk 😀
Tentang Buku The Lean Startup
Buku The Lean Startup ini menjelaskan tentang framework paling basic dalam mengubah dari ide menjadi suatu produk. Dalam lean startup dibuat siklus, mulai dari ide, kemudian di buat dalam bentuk paling sederhana, kemudian dipasarkan, data nya dikumpulkan, dan dianalisa. Dari hasil analisa, akan didapatkan lagi ide-ide baru untuk produk kita, apakah akan dikembangkan, apakah akan pivot, atau akan distop sama sekali. Jika dikembangkan atau pivot, maka lanjut ke siklus lagi, dari ide, ke develop dan seterusnya.
Mewujudkan ide menjadi suatu produk dilakukan dalam iterasi-iterasi kecil. Alih-alih membuat produk yang langsug perfect sesuai angan-angan, produk dibuat dalam versi paling sederhana terlebih dahulu.
Bayangkan membuat produk yang super keren, dalam 1-2 tahun kerja keras, dan akhirnya dilaunching dan tidak ada yang menggunakan. Berapa waktu, tenaga dan uang yang terbuang?
Akan lebih bijaksana dan bijaksini, kalau kita membuat produk sederhana dulu dalam 1-2 bulan, kemudian dipasarkan. Jika tidak ada yang menggunakan, kita bisa pelajari dulu, ada apa gerangan? Dari data awal, kita bisa bikin asumsi baru untuk produk kita, kemudian kita kembangkan lagi produk kita dalam 1-2 bulan kedepan. Begitu seterusnya.
Teorinya semudah itu, iyaa..
Prakteknya, aku sendiri sering terseret pada perfeksionisme, idealisme berlebihan, dan mengutamakan sesuatu yang tidak terlalu penting untuk calon customer kita. Misalnya membuat aplikasi, tapi kita nya ribet mikirin make teknologi apa, make bahasa pemrograman apa, logo apps nya seperti apa. Dan itu semua sangat-sangat tidak dibutuhkan di versi awal.
Kesimpulan Membaca Buku The Lean Startup
Setelah membaca ulang buku the lean startup, jadi mendapatkan beberapa poin di kledo yang bisa dikembalikan ke jalan yang lean.
- Inventaris ulang daftar prioritas
Prioritaskan yang wajib ada untuk bisa dilaunching. Bener-bener wajib ya, kadang kita sendiri mengada-ada dengan mewajibkan beberapa hal harus ada, padahal customer kita bakalan tidak butuh.
Buang semua fitur yang bisa dikerjakan pada versi berikutnya, semuanya. - Bukan cuma produk, prioritaskan juga jalur distribusinya. Setelah produk jadi, mau dikemanakan? Siapa yang akan menggunakan? Yaa, tentu saja selama ini kelupaan dipikirkan 😀
Dan ternyata benar, setelah didata ulang, banyak hal yang dikerjakan, yang sebenarnya bisa ditunda. Banyak yang seharusnya wajib ada, malahan tidak dikerjakan.
Apa Hasilnya dari Baca Buku Ini?
Setelah membaca ulang buku The Lean Startup, akhirnya berhasil sesuai rencana, melaunching software akuntansi kledo hanya 3 bulan dari pertama mulai dibuat. Ya, tepat 3 bulan dilaunching!